MAKALAH
PENTINGNYA BELAJAR FILSAFAT ILMU BAGI SEORANG MAHASISWA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Oleh:
Nama : YS U G I A N T O
NIM : 09 111 294
Rombel : 30
STIA PRIMA WATAMPONE
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur, penulis haturkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan rahmatNya
penulis mampu menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Pentingnya Belajar Filsafat Ilmu Bagi Seorang Mahasiswa”.
Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan berkah dan rahmatNya kepada penulis
2. Orang tua yang selalu memberikan motivasi dan dorongan kepada penulis.
3. Ibu Sri Susilaningsih selaku dosen pembimbing mata kuliah Filsafat Ilmu
4. Teman-teman yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semarang, April 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di
tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai
semakin menajamnya spesialisasi ilmu maka filsafat ilmu sangat
diperlukan. Sebab dengan mempelajari filsafat ilmu, para ilmuwan akan
menyadari keterbatasan dirinya dan tidak terperangkap kedalam sikap
arogansi intelektual. Hal yang lebih diperlukan adalah sikap keterbukaan
diri di kalangan ilmuwan, sehingga mereka dapat saling mengarahkan
seluruh potensi keilmuwan yang dimilikinya untuk kepentingan bersama
umat manusia.
Mahasiswa
sebagai bagian dari sivitas akademika diharapkan memiliki penguasaan
yang baik atas bidang ilmu yang ditekuni untuk selanjutnya memanfaatkan
ilmu tersebut, baik untuk pengembangan kehidupan dirinya maupun
kehidupan masyarakat pada umumnya. Penguasaan ilmu bukan hanya
menyangkut penguasaan konsep-konsep serta teori-teori keilmuan dalam
bidangnya masing-masing, akan tetapi juga landasan pemahaman mengenai
hakikat ilmu, objek kajian dari ilmu yang dipelajari, metode untuk
pengembangan ilmu tersebut, serta kaidah-kaidah moral dan etika mengenai
untuk apa ilmu itu harus dimanfaatkan. Atas dasar itulah filsafat ilmu
memiliki peranan penting dalam pembentukan kepribadian calon-calon
ilmuwan pada umumnya.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan filsafat ilmu ?
b. Bagaimana kegunaan filsafat ilmu dalam kehidupan ?
c. Mengapa seorang mahasiswa perlu mempelajari filsafat ilmu ?
C. Tujuan
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan filsafat ilmu
b. Mengetahui kegunaan filsafat ilmu dalam kehidupan
c. Mengetahui alasan mengapa seorang mahasiswa perlu mempelajari filsafat ilmu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Filsafat Ilmu
Cabang
filsafat yang membahas masalah ilmu adalah filsafat ilmu. Tujuannya
mengadakan analisis mengenai ilmu pengetahuan dan cara bagaimana
pengetahuan ilmiah itu diperoleh. Jadi filsafat ilmu adalah penyelidikan
tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara untuk memperolehnya.
Pokok perhatian filsafat ilmu adalah proses penyelidikan ilmiah itu
sendiri. The Liang Gie mendefinisikan filsafat ilmu sebagai segenap
pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yang
menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari
kehidupan manusia.
Filsafat ilmu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a Filsafat
ilmu dalam arti luas: menampung permasalahan yang menyangkut hubungan
keluar dari kegiatan ilmiah, seperti: tata susila yang menjadi pegangan
penyelenggara ilmu.
b Filsafat
ilmu dalam arti sempit: menampung permasalahan yang bersangkutan dengan
hubungan ke dalam yang terdapat di dalam ilmu, yaitu yang menyangkut
sifat pengetahuan ilmiah, dan cara-cara mengusahakan serta mencapai
pengetahuan ilmiah (Beerling, 1988).
Pengertian Filsafat Ilmu menurut beberapa ahli, antara lain :
a. Cornelius Benjamin (dalam The Liang Gie, 19 : 58) memandangfil-safat ilmu sebagai berikut. ”That philosophic discipline which isthe systematic study of the nature of science, especially of its methods, its concepts and presuppositions, and its place in the general scheme of intellectual disciplines.” Filsafat
ilmu, merurut Benjamin, merupakan cabang dari filsafat yang secara
sistematis menelaah sifat dasar ilmu, khususnya mengenai metoda,
konsepkonsep, dan praanggapan-pra-anggapannya, serta letaknya dalam
kerangka umum dari cabang-cabang pengetahuan intelektual.
b. Conny
Semiawan at al (1998 : 45) menyatakan bahwa filsafat ilmu pada dasarnya
adalah ilmu yang berbicara tentang ilmu pengetahuan (science of sciences) yang kedudukannya di atas ilmu lainnya.
c. Jujun
Suriasumantri (2005 : 33-34) memandang filsafat ilmu sebagai bagian
dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang ingin menjawab tiga
kelompok pertanyaan mengenai hakikat ilmu sebagai berikut. Kelompok
pertanyaan pertama antara lain sebagai berikut ini. Objek apa yang
ditelaah ilmu ? Bagaimana wujud hakiki dari objek tersebut? Bagaimana
hubungan antara objek tadi dengan daya tangap manusia ? Kelompok
pertanyaan kedua : Bagaimana proses yang memungkinkan diperolehnya
pengetahuan yang berupa ilmu ? Bagaimana prosedurnya ? Hal-hal apa yang
harus diperhatikan Filsafat Imu agar kita mendapatkan pengetahuan
yang benar ? Apa yang dimaksud dengan kebenaran ? Dan seterusnya. Dan
terakhir, kelompok pertanyaan ketiga : Untuk apa pengetahuan yang berupa
ilmu itu ? Bagaimana kaitan antara cara menggunakan ilmu dengan
kaidah-kaidah moral ? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah
berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Dan seterusnya.
d. Kelompok pertanyaan pertama merupakan tinjauan ilmu secara ontologis. Sedangkan pertanyaan-pertanyaan kelompok kedua merupakan tinjauan ilmu secaraepistemologis. Dan pertanyaanpertanyaan kelompok ketiga sebagai tinjauan ilmu secara aksiologis.
Untuk
mendapatkan gambaran singkat tentang pengertian filsafat ilmu dapat
dirangkum tiga medan telaah yang tercakup di dalam filsafat ilmu, yaitu:
1) Filsafat
ilmu adalah telaah kritis terhadap metode yang digunakan oleh ilmu
tertentu, terhadap lambang yang digunakan dan terhadap struktur
penalaran tentang sistem lambang yang digunakan. Telaah kritis ini dapat
diarahkan untuk mengkaji ilmu empiris dan ilmu rasional, juga untuk
membahas studi bidang etika dan estetika, studi kesejarahan,
antropologi, dll.
2) Filsafat
ilmu adalah upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-dasar konsep,
sangka wacana dan postulat mengenai ilmu dan upaya untuk membuka tabir
dasar-dasar keempirisan, kerasionalan dan kepragmatisan.
3) Filsafat
ilmu adalah studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang
beraneka macam yang ditujukan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai
ilmu tertentu. (Hartono Kasmadi, dkk, 1990, hlm. 17-18)
B. Manfaat Filsafat dalam Kehidupan
Berdasarkan
pemahaman dasarnya, persepsi ini tidak tepat, meskipun di dalamnya
terkandung manfaat. Secara khusus, filsafat merupakan perbincangan
mencari hakikat sesuatu gejala atau segala hal yang ada. Artinya,
filsafat merupakan landasan dari sesuatu apapun , tumpuan segala hal,
jika salah tentulah berbahaya, sedikitnya akan merugikan. Apabila
kehidupan berpengetahuan itu diibaratkan sebuah pohon maka filsafat
adalah akarnya, yaitu bagian yang berhyubungan langsung dengan sumber
kehidupan pohon itu, sedangkan batang, dahan, ranting, daun, bunga, dan
buah menjadi bahan kajian ilmu pengetahuan. Berdasarkan hasil
penelitian, ilmu pengetahuan berhubungan dengan apa yang terlihat atau
yang biasa disebut menggejala atau mewujud. Terlebih lagi kaum awam, ia
hanya dapat melihat sesuatu secara langsung atau yang berhubungan secara
langsung, khusunya menjawab kebutuhan nyata dirinya sendiri.
Dalam
perbincangan lebih nyata, filsafat mempersoalkan dan membicarakan
kembali akar masalah, baik berdasarkan ilmu pengetahuan maupun pemahaman
lain. Jadi, filsafat menyadarkan manusia terhadap apa yang sudah biasa
diyakini, digauli, digunakan, dan dilakukannya. Hal ini penting! Sebagai
contoh pada Matematika ,”Mengapa 5 x 5 lebih besar daripada 4 x 4?”
Umumnya, orang percaya begitu saja, bahkan mempercayainya apa yang
dikatakan orang lain, seperti guru atau orang tua dan kakaknya. Jawaban
yang sebenarnya adalah adanya kesepakatan bahwa sebutan angka 5 lebih
tinggi nilainya daripada 4. Dengan catatan, angka berikutnya lebih
tinggi dari pada angka sebelumnya. Filsafat mengatakan,” Ingatlah di
balik matematika itu ada suatu kesepakata, jika kesepakatannya tidak
demikian, belum tentu 5 x 5 lebih besar daripada 4 x 4.
Dalam
hal ini, ilmu pengetahuan mengenai asumsi yang disebut aksioma, yaitu
anggapan dasar yang merupakan tumpuan atau sumber dari awal kehidupan
dan perkembangan ilmu pengetahuan. Wacana atau perbincangan filsafat
melahirkan asumsi tersebut. Hal tersebut disebut sebagai keyakinan
filsafati (philosophical belief). Asumsi tersebut jika terus-menerus
ditelaah ketepatannya, bukan tidak mungkin akan mengalami perubahan,
entah itu bertambah atau berkurang, atau justru berubah. Akhirnya,
teori-teori baru dalam bidang pengetahuan akan bermunculan sehingga
lahirlah istilah filsafat ilmu. Filsafat ilmu berperan fundamental dalam
melahirkan, memelihara, dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Cara
berpikir filsafati telah mendokrak pintu serta tembok-tembok tradisi
dan kebiasaan, bahkan telah menguak mitos dan miteserta meninggalkan
cara berpikir mistis. Lalu pada saat yang sama telah pula berhasil
mengembangkan cara berpikir rasional, luas dan mendalam, teratur dan
terang, integral dan koheren, metodis dan sistematis, logis, kritis, dan
analitis. Karena itu, ilmu pengetahuan pun semakin bertumbuh subur,
terus berkembang, dan menjadi dewasa. Kemudian, berbagai ilmu
pengetahuan yang telah mencapai tingkat kedewasaan penuh satu demi satu
mulai mandiri dan meninggalkan filsafat yang selama itu telah
mendewasakan mereka. Itulah sebabnya, filsafat disebuts ebagai mater
scientiarum atau induk segala ilmu pengetahuan. Itu merupakan fakta yang
tidak dapat diingkari, yang dengan jelas menunjukkan bahwa ia
benar-benar telah menampakkan kegunaannya lewat melahirkan, merawat, dan
mendewasakan berbagai ilmu pengetahuan yang begitu berjasa bagi
kehidupan manusia.
Filsafat
adalah ilmu yang tak terbatas karena tidak hanya menyelidiki suatu
bidang tertentu dari realitas yang tertentu saja. Filsafat senantiasa
mengajukan pertanyaan tentang seluruh kenyataan yang ada. Filsafat pun
selalu mempersoalkan hakikat, prinsip, dan asas mengenai seluruh
realitas yang ada, bahkan apa saja yang dapat dipertanyakan, termasuk
filsafat itu sendiri.
Keterbatasan
filsafat yang demikian itulah yang amat berguna bagi ilmu pengetahuan.
Itu karena keterbatasan filsafat tidak melulu berguna selaku penghubung
antardisiplin ilmu pengetahuan. Akan tetapi, dengan keterbatasannya itu,
filsafat sanggup memeriksa, mengevaluasi, mengoreksi, dan lebih
menyempurnakan prinsip-prinsip dan asas-asas yang melandasi berbagai
ilmu pengetahuan itu.
Manfaat lain
filsafat adalah didasarkan pada pengertian filsafat sebagai suatu
integrasi atau pengintegrasi sehingga dapat melakukan fungsi integrasi
ilmu pengetahuan. Sebagian besar orang hanya menyangkutkan apa yang
paling dekat dan apa yang paling dibutuhkannya pada saat dan tempat
tertentu.
Dalam Kehidupan Praktis
Filsafat
memang abstrak, namun tidak berarti filsafat sama sekali tidak
bersangkut paut dengan kehidupan sehari-hari yang kongkret. Keabstrakan
filsafat tidak berarti bahwa filsafat itu tak memiliki hubungan apa pun
juga dengan kehidupan nyata setiap hari. Kendali
tidak memberi petunjuk praktis tentang bagaimana bangunan yang artistic
dan elok, filsafat sanggup membantu manusia dengan memberi pemahaman
tentang apa itu artistic dan elok dalam kearsitekturan sehingga nilai
keindahan yang diperoleh lewat pemahaman itu akan menjadi patokan utama
bagi pelaksanaan pekerjaan pembangunan tersebut.
Filsafat
menggiring manusia kepengertian yang terang dan pemahaman yang jelas.
Kemudian, filsafat itu juga menuntun manusia ketindakan dan perbuatan
yang konkret berdasarkan pengertian yang terang dan pemahaman yang
jelas.
1. Secara umum manfaat filsafat :
¨ Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa adanya.
¨ Filsafat
membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita, karena
filsafat mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan
pertanyaan-pertanyaan mendasar.
¨ Filsafat
membuat kita lebih kritis. Filsafat mengajarkan pada kita bahwa apa
yang mungkin kita terima begitu saja ternyata salah atau
menyesatkan—atau hanya merupakan sebagian dari kebenaran.
¨ Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam:
Ø menalar secara jelas
Ø membedakan argumen yang baik dan yang buruk
Ø menyampaikan pendapat (lesan dan tertulis) secara jelas
Ø melihat sesuatu melalui kacamata yang lebih luas
Ø melihat dan mempertimbangkan pendapat dan pandangan yang berbeda.
¨ Dengan
mempelajari karya-karya para pemikir besar, para filsuf dalam sejarah
dan tradisi filsafat, kita akan melihat betapa besar sesungguhnya
pengaruh filsafat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, agama,
pemerintahan, pendidikan dan karya seni.
¨ Filsafat
memberi bekal dan kemampulan pada kita untuk memperhatikan pandangan
kita sendiri dan pandangan orang lain dengan kritis. Kadang ini memang
bisa mendorong kita menolak pendapat-pendapat yang telah ditanamkan pada
kita, tetapi filsafat juga memberikan kita cara-cara berfikir baru dan
yang lebih kreatif dalam mengahadapi masalah yang mungkin tidak dapat
dipecahkan dengan cara lain.Kemampuan berfikir secara jernih, menalar
secara logis, dan mengajukan dan menilai argumen, menolak asumsi yang
diterima begitu saja, dan pencarian akan prinsip-prinsip pemikiran dan
tindakan yang koheren—semuanya ini merupakan ciri dari hasil latihan
dalam ilmu filsafat.
2. Secara khusus manfaat filsafat ilmu :
Filsafat
ilmu merupakan salah satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu, fungsi
filsafat ilmu kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara
keseluruhan, yakni :
¨ Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
¨ Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya.
¨ Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
¨ Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
¨ Menjadi
sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek
kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya. Menurut Agraha Suhandi (1989)
¨ Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk membuat hidup menjadi lebih baik
¨ Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan berpikir secara radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan menyadari keberadaan kita.
¨ Filsafat ilmu memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang hidup secara dangkal saja, tidak mudah melihat persoalan-persoalan, apalagi melihat pemecahannya.
¨ Filsafat ilmu memberikan pandangan yang luas, sehingga dapat membendung egoisme dan ego-sentrisme (dalam segala hal hanya melihat dan mementingkan kepentingan dan kesenangan diri sendiri).
¨ Filsafat ilmu mengajak untuk berpikir secara radikal, holistik dan sistematis, hingga kita tidak hanya ikut-ikutan saja, mengikuti pada pandangan umum, percaya akan setiap semboyan dalam surat-surat kabar, tetapi secara kritis menyelidiki apa yang dikemukakan orang, mempunyai pendapat sendiri, dengan cita-cita mencari kebenaran.
¨ Filsafat ilmu memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik, dan sebagainya.
¨ Filsafat ilmu bermanfaat sebagai pembebas. Filsafat bukan hanya sekedar mendobrak pintu penjara tradisi dan kebiasaan yang penuh dengan berbagai mitos dan mite, melainkan juga merenggut manusia keluar dari penjara itu. Filsafat ilmu membebaskan manusia dari belenggu cara berpikir yang mistis dan dogma.
¨ Filsafat ilmu membantu agar seseorang mampu membedakan persoalan yang ilmiah dengan yang tidak ilmiah.
¨ Filsafat ilmu memberikan landasan historis-filosofis bagi setiap kajian disiplin ilmu yang ditekuni.
¨ Filsafat ilmu memberikan nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap disiplin ilmu.
¨ Filsafat ilmu memberikan petunjuk dengan metode pemikiran reflektif dan penelitian penalaran supaya manusia dapat menyerasikan antara logika, rasio, pengalaman, dan agama dalam usaha mereka dalam pemenuhan kebutuhannya untuk mencapai hidup yang sejahtera.
¨ Filsafat
ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap
metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara
logis-rasional, agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum.
Sedangkan
Ismaun (2001) mengemukakan fungsi filsafat ilmu adalah untuk memberikan
landasan filosofik dalam memahami berbagi konsep dan teori sesuatu
disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun teori ilmiah.
Selanjutnya dikatakan pula, bahwa filsafat ilmu tumbuh dalam dua fungsi,
yaitu: sebagai confirmatory theories yaitu berupaya mendekripsikan
relasi normatif antara hipotesis dengan evidensi dan theory of
explanation yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil ataupun
besar secara sederhana.
C. Pentingnya Belajar Filsafat Ilmu Bagi Mahasiswa
Belajar filsafat ilmu bagi mahasiswa sangat penting, karena beberapa manfaat yang dapat dirasakan, antara lain :
§ Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa semakin
kritis dalam sikap ilmiahnya. Mahasiswa sebagai insan kampus
diharapkan untuk bersikap kritis terhadap berbagai macam teori
yang dipelajarinya di ruang kuliah maupun dari sumber-sumber
lainnya.
kritis dalam sikap ilmiahnya. Mahasiswa sebagai insan kampus
diharapkan untuk bersikap kritis terhadap berbagai macam teori
yang dipelajarinya di ruang kuliah maupun dari sumber-sumber
lainnya.
§ Mempelajari filsafat ilmu mendatangkan kegunaan bagi para
mahasiswa sebagai calon ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah
dan untuk melakukan penelitian ilmiah. Dengan mempelajari
filsafat ilmu diharapkan mereka memiliki pemahaman yang utuh
mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut
sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian
ilmiah.
mahasiswa sebagai calon ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah
dan untuk melakukan penelitian ilmiah. Dengan mempelajari
filsafat ilmu diharapkan mereka memiliki pemahaman yang utuh
mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut
sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian
ilmiah.
§ Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat praktis. Setelah
mahasiswa lulus dan bekerja mereka pasti berhadapan dengan
berbagai masalah dalam pekerjaannya. Untuk memecahkan
masalah diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis
berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
Dalam konteks inilah pengalaman mempelajari filsafat ilmu
diterapkan.
mahasiswa lulus dan bekerja mereka pasti berhadapan dengan
berbagai masalah dalam pekerjaannya. Untuk memecahkan
masalah diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis
berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
Dalam konteks inilah pengalaman mempelajari filsafat ilmu
diterapkan.
§ Membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional dalam Opini & argumentasi yang dikemukakan.
§ Mengembangkan
semangat toleransi dalam perbedaan pandangan (pluralitas). Karena para
ahli filsafat tidak pernah memiliki satu pendapat, baik dalam isi,
perumusan permasalahan maupun penyusunan jawabannya.
§ Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Filsafat
ilmu adalah studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang
beraneka macam yang ditujukan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai
ilmu tertentu.
Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk membuat hidup menjadi lebih baik.
Filsafat
ilmu sangat penting bagi seorang mahasiswa karena untuk membiasakan
diri bersikap kritis, logis dan rasional serta menumbuhka rasa toleransi
dalam perbedaan pandangan.
B. Saran
Sebagai seorang mahasiswa kita harus mempelajari filsafat ilmu agar dapat mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan, mampu membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional Opini & argumentasi, mampu berpikir secara cermat dan tidak kenal lelah,
serta mampu membiasakan diri untuk bersikap kritis. Sebagai manusia
yang bermasyarakat, mahasiswa juga harus bisa menerapkan apa yang telah
dipelajarinya dalam filsafat ilmu. Mahasiwa dituntut untuk tidak hanya
pandai dalam teori saja tapi harus bisa mempraktekannya langsung dalam
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Elfa. 2011. Makalah Filsafat Ilmu. http://elfathinrahmi.blogspot.com/2011/02/makalah-filsafat-ilmu.html. (16 April 2011)
Jasmineazraq. 2011. Peran Filsafat Ilmu. http://jasmineazraq.blogspot.com/2011/01/peran-filsafat-manusia-dan-filsafat.html. (16 April 2011)
Khofif. 2009. Kegunaan Pelajaran Filsafat. http://khofif.wordpress.com/2009/01/15/kegunaan-pelajaran-filsafat.html. (15 April 2011)
http://anthogoodwill.blogspot.com/
Rachman, Maman. 2009. Filsafat Ilmu. Semarang : UPT UNNES PRESS
Sunny. 2009. Fungsi Filsafat Ilmu. http://lingkaranilmu.blogspot.com/2009/08/fungsi-filsafat-ilmu.html. (15 April 2011)
Surajiyo. 2007. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.
Villa. 2011. Hakikat Filsafat Ilmu. http://villa-muhammadilham.blogspot.com/2011/04/hakikat-filsafat-ilmu.html. ( 16 April 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar