Selasa, 08 Mei 2012




 
 




KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang Organisasi Kurikulum.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
                                                                                                                                                                                                                                                           
                                                                        Watampone,27 April 2012

PENYUSUN






DAFTAR ISI




Kata Pengantar .......................................................................................        i
Daftar isi .................................................................................................        ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ...........................................................................        1
B.    Rumusan Masalah .......................................................................        1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Organisasi Kurikulum ...............................................        2
B.    Bentuk-bentuk Organisasi Kurikulum ........................................        3
C.    Kegunaan Organisasi Kurikulum ................................................        8
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan .................................................................................        10
B.    Saran ...........................................................................................        10
Daftar pustaka
 
BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar belakang

kita telah pahami bahwa kurikulum merupakan sesuatu yang sangat diperlukan dalam dunia persekolahan. Tanpa adanya sebuah kurikulum, dipastikan proses pendidikan tidak akan terarah dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.  Guru akan kesulitan menjabarkan urutan dan cakupan materi pembelajaran yang ditempuhnya, proses pembelajaran yang diselenggarakan, alat/media yang digunakan, penilaian yang perlu dilakukan, dsb.   Salah satu hal yang penting kurikulum adalah organisasi kurikulum itu sendiri. Organisasi kurikulum adalah  struktur program kurikulum yang berupa kerangka umum program-program pengajaran yang akan disampaikan kepada murid (Nurgiyantoro, 1988:111)
Ada berbagai pengorganisasian kurikulum yang isinya mengupas bagaimana bentuk bidang studi harus disajikan didepan kelas yang konsekuensinya akan diikuti oleh tindakan bagaimana cara memilih bahan ajar dan cara menyajikan serta cara mengevaluasinya.
Dalam organisasi kurikulum terdapat ciri-ciri yang dapat membedakan antara satu organisasi kurikulum dengan lainya, disamping itu dalam setiap atau pula organisasi kurikulum mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing baik yang bersifat teoritis maupun dalam hal-hal yang praktis.

B.     Rumusan masalah

1.      Apa pengertian organisasi kurikulum?
2.      Bagaimanakah bentuk-bentuk organisasi kurikulum?
3.      Apa sajakah kegunaan organisasi kurkulum?
BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Organisasi Kurikulum

Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka umum program-program pengajaran yang akan disampikan kepada murid1.
Setiap organisasi kurikulum ditandai dengan ciri yang tidak banyak tetapi bersifat asasi yang dapat membedakannya dari organisasi yang lain. Disamping adanya ciri lain yang bersifat esensial tetapi ciri tersebut tidak terikat kepada satu jenis organisasi melainkan dapat berlaku pula bagi jenis oranisasi lainya. Sebagai contoh: ciri esensial kurikulum activity ialah bahwa semua aktivitas direncanakan secara kooperatif, ciri ini berlaku juga bagi organisasi Cure Curriculum, bahwa ada pada subyek mater Curriculum, oleh karena itu ciri esensial bahan untuk membedakan jenis-jenis organisasi kurikulum setiap organisasi kurikulum mempunyai kekhasan sendiri, memiliki tuntunan sendiri seperti tuntunan terhadap guru, alat pelajaran, administrasi sekolah dan tuntutan-tuntutan lain untuk pelaksanaan kurikulum tersebut.
Dalam organisasi kurikulum ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yakni: ruang lingkup (scope), urutan (seguence) dan penempatan bahan (grade placement).
Yang dimaksud ruang lingkup adalah keseluruhan materi pelajaran dan pengalaman yang akan diberikan dari suatu bidang/ mata pelajaran atau dari suatu pokok bahasan tertentu. Urutan bahan adalah penyusunan bahan pelajaran menurut aliran tertentu. Dan penempatan bahan pelajaran adalah penempatan sesuatu atau beberapa bahan pelajaran untuk kelas tertentu, misalnya: pokok bahasan IPS di SD kelas I tentang lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah kemudian untuk kelas IV tentang lingkungan propinsi, kekayaan propinsi.




B.     Bentuk-bentuk organisasi kurikulum

Tiap-tiap bentuk organisasi kurikulum mempunyai kelemahan dan kelebihan baik yang bersifat praktis maupun teoritis. Dan organisasi kurikulum tersebut ditandai ciri-ciri yang dapat membeadakan satu organisasi dengan yang lainya, bentuk-bentuk kurikulum meliputi:
1.      Separate Subject Curriculum/ subjek matter curriculum
Separate Subject Curriculum adalah organisasi isi pendidikan dalam bentuk mata pelajaran yang disajikan dan diberikan kepada para siswa secara terpisah-pisah satu sama lain dan diajarkan dengan pembatasan bahan serta waktu yang telah ditentukan dahulu3. Sekalipun hakikat isinya ada relasi antara satu mata pelajaran dengan yang lainya
1)      Ciri-ciri yang membedakan
a)      Mata pelajaran yang diklsifiakasikan serta diorganisasikan sesuai dengan bidang keilmuan/ pengetahuan ilmuan tujuan utama organisasi kurikulum ini telah mengembangkan kapasitas belajar untuk menguasai fakta, konsep yang terdapat dalam mata pelajaran.
b)      Tekanan yang diberikan dalam subject matter dan penyajian isi pelajaran dan teknik pemberian penjelasan
2)      Ciri-ciri esensial
a)      Mata pelajaran dapat diwajibkan bagi semua siswa
b)      Mata pelajaran umumnya bersifat konstan (tetap) tidak banyak berubah-ubah
c)      Tuntutan mata pelajaran yang sama tidak berarti pengalaman yang sama bagi siswa.
d)     Perencanaan program pelajaran disusun terlebih dahulu4
3)      Kelebihan organisasi subjek matter curriculum
a)      Bahan pelajaran disusun secara logis dan sistematis
b)      Organisasi kurikulum ini sederhana mudah ditambah dikurangi jumlah pelajaran yang diperlukan
c)      Kurikulum ini memudahkan guru dalam melaksanakan pengajaran
d)     Penilaian lebih mudah
4)      Kekurangan organisasi subjek matter curriculum
a)      Kurikulum ini cenderung statis dan ketinggalan dari perkembangan zaman
b)      Mata pelajaran terlepas-lepas sayu sama lain hal ini tidak sesuai dengan kenyataan kehidupan yang sebenarnya
c)      Tidak atau kurang memperhatikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari
d)     Dari sudut psikologi kurikulum demikian mengandung kelemahan: banyak terjadi verbalitas dan menghafal serta makna tujuan pelajaran kurang dihayati oleh anak-anak5
2.      Corelated curriculum merupakan bentuk organisasi yang menghubungkan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lain, hubungan ini dapat dilakukan baik secara sewaktu ataupun diupayakan6
1)      Ciri-ciri Corelated curriculum
a)      Mata pelajaran dikorelasikan satu sama lain
b)      Sudah mulai adanya usaha untuk relevansikan pelajaran dengan masalah kehidupan sehari-hari, kendatipun tujuannya masih tetap penguasaan pengetahuan.
c)      Metode penyampaianya dengan menggunakan korelasi kendatipun masih banyak kesulitan yang dihadapi
d)     Peranan guru kendatipun masih memegang peranan aktif.


2)      Keuntungan Corelated curriculum
a)      Korelasi memajukan integrasi pengetahuan pada murid-murid
b)      Minat murid bertambah apabila ia melihat hubungan antara mata pelajaran-pelajaran
c)      3. Pengetahuan murid tentang sesuatu hal lebih mendalam, bila didapat penjelasan dari berbagai mata pelajaran
d)     Korelasi memberikan pengertian lebih luas karena diperoleh pandangan dari berbagai sudut dan tidak hanya dari sudut mata pelajaran saja
e)      Korelasi memungkinkan murid-murid menggunakan pengetahuannya lebih luas
f)       Korelasi antar pelajaran lebih mengutamakan pengertian dan prinsip-prinsip daripada pengetahuan dan fakta-fakta
3)      Kelemahan Corelated curriculum
a)      Tidak memberikan pengetahuan yang sistematis dan mendala mengenai berbagai mata pelajaran
b)      Pelaksanaan masih banyak guru yang masih mempunyai orientasi pada mata pelajaran atau disiplin ilmu
c)      Ada mata pelajaran meskipun diberikan dalam bentuk korelasi atau fungsi
3.      Intregated Curriculum
Dalam bentuk kurikulum ini batas-batas anatar semua mata pelajaran sudah tidak kelihatan lagi, semua mata pelajaran sudah dirumuskan bentuk masalah atau unit. Jadi semua mata pelajaran telah terpadu sebagai satu kesatuan yang bulat.
1)      Ciri-ciri Intregrated curriculum
a)      Berdasarkan pada filsafat demokrasi
b)      Berdasarakan pada kebutuhan, minat dan tingkat perkembangan atau pertumbuhan siswa
c)      Sistem penyampaian menggunakan sistem pengajaran unit baik unit pengalaman (experience unit) atau unit pelajaran (subject matter unit)
d)     Peranan guru sama aktifnya dengan peranan murid, bahkan peranan murid lebih menonjol dalam kegiatan belajar dan mengajar, dimana guru bertidak sebagai pelaku pembimbing8
2)      Keunggulan Intregrated curriculum
a)      Segala hal yang dipelajarai dalam kurikulum unit bertalian erat satu sama lain
b)      Kuriklum ini sesuai dengan teori-teori tentang belajar yang mendasarkan berbagai kegiatan pada pengalaman, kesanggupan, kematangan dan minat anak
c)      Dengan kurikulum ini lebih dimungkinkan adanya hubungan yang lebih erat antara sekolah dan masyarakat karena masyarakat dapat dijadikan laboratorium tempat anak melakukan kegiatan prakek
3)      Kelemahan Intregrated curriculum
a)      Kurikulum bentuk unit tidak mempunyai organisasi yang logis dan sitematis
b)      Para guru tidak dipersiapkan untuk menjalankan kurikulum bentuk unit
c)      Pelaksanaan kurikulum bentuk unit juga amat repot, hal ini disebabkan masih kurangnya berbagai peralatan, sarana dan prasarana yang dibutuhkna berbeda dengan sekolah-sekolah biasa
d)     4. Dengan kurikulum bentuk unit itu tidak dimungkinkan adanya ujian umum.
4.      Core Curriculum


Bentuk kurikulum ini bertujuan mengembangkan integrasi, melayani kebutuhan siswa dan meningkatkan keaktifan belajar serta hubungan antara kehidupan dan belajar. Dilihat dari sejarahnya bentuk kurikulum ini muncul atas dasar pemikiran bahwa pendidikan memberikan tekanan kepad 2 aspek yang berbeda yakni:
a)      adanya reaksi terhadap mata pelajaran teori yang bercerai berai yang mengakumulasikan barang pengetahuan
b)      perubahan konsep mengenai peranan sosial pendidikan di sekolah Dengan ini semua , mengorganisasi mat pelajaran dalam suatu inti yang mempersatukan banyak bahan pelajaran merupakan cara yang dapat mempengaruhi isi mata pelajaran dengan makna yang lebih luas.
1)      Ciri-ciri Core Curriculum
a)      Core pelajaran meliputi pengalaman-pengalaman yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan siswa
b)      Core program berkenaan dengan pendidikan umum untuk memperoleh bermacam-macam hasil
c)      Kegiatan-kegiatan dan pengalaman-pengalaman Core disusun dan diajarkan dalam bentuk kesatuan, tidak dibatasi oleh garis-garis pelajaran yang terpisah-pisah
d)     Core program diselenggarakan dalam jangka waktu yang lebih lama
e)      Aktivitas direncanakan oleh guru dengan siswa secara kooperatif
f)       Ketrampilan diajarkan kalau sudah diperlukan
2)      Kelebihan Core Curriculum
a)      Siswa dapat beriteraksi dengan masyarakat.
b)      Murid dan guru sama-sama memperoleh pengalaman belajar yang bermutu.
c)      Pelajaran menggunakan proses demokratis
3)      Kelemahan Core Curriculum
a)      Teori kurikulum inti dalam prakteknya tdak menunujukkan kesempurnaan, karena adanya kondisi pada teori lebih dekat kepada subject matter (mata pelajaran)
b)      Kurikulum ini pada dasarnya kepada child centered, karena persoalan remaja disediakan inti bagi Core curriculum.

C.     Kegunaan Organisasi Kurikulum

1.      Mempermudah dalam membuat struktur pendidik dan bahan yang diajarkan
Salah satu dari tujuan organisasi kurikulum tersebut adalah bagaimana membuat dan mempermudah dalam struktur terhadap bahan dan pendidik. Struktur kurikulum ini diartikan bahwa dalam pembuatan suatu pedoman perencanaan terhadap bahan yang akan diajarkan itu memiliki pembagian yang cukup tertata dalam suatu tingkatan dalam KBM. Dengan memiliki suatu tingkatan kurikulum diharapkan dapat mempermudah baik kepada pengajar pada khususnya dan terhadap bahan pelajaran yang akan diajarkan dalam KBM
2.      Mempermudah pencapaian tujuan baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.
Tujuan jangka pendek sebenarnya dalam kurikulum tersebut adalah berupa penilaian yang dilakukan sekolah itu sifatnya berupa kuantitatif terhadap mata pelajaran yang diajarkan disekolah. Sedangkan dalam jangka panjang tujuan tersebut memuat bagaimana daya dan kreasi yang dimiliki yang pernah diajarkan suatu lembaga pendidikan itu dapat diterapkan dengan baik dilingkunganya
3.      Mempermudah spesialisasi bahan yang diajarkan
Pengkhususan bahan ajar disini diartikan sebagai suatu tindakan dimana bahan yan diajarkan itu lebih terfokus dalam satu bidang yang menjadi bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa dalam proses KBM. Pengkhususan ini juga sangat penting bagi pendidik supaya mempermudah dalam pengajaran yang akan dilakukan baik didalam kelas maupun diliuar kelas dalam KBM
4.      Mempermudah dalam penggunaan strategi atau metode yang dilakukan oleh para pendidik
Salah satu upaya yang dilakukan dalam organisasi kurikulum untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan suatu strategi yang sangat penting. Strategi tersebut digunakan sebagai upaya untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Pada khususnya pada strategi ini banyak dilakukan oleh para pendidik agar benar-benar lebih efektif dan efisien dalam KBM
5.      Mempermudah dalam koordinasi dan kerja sama antar bagian baik pendidik ataupun mata pelajaran yang diajarkan, dan pembuat kebijakan.
Kerjasama ini dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang didasarkan atas suatu kerjasama antar berapa bagian yang saling terkait satu sama lainya. Sedangkan koordinasi adalah suatu yang memiliki interaksi satu sama lainya yang terjadinya tidak ada miss komunikasi satu dengan yang lainnya. Jadi kerja sama dan koordinasi ini merupakan salah satu hal yang penting dalam organisasi kurikulum. Ini diartikan dengan bagaimana seorang system pendidikan yang tertera dalam suatu kurikulum itu memiliki ikatan kerja sama satu sama lainnay yaitu antar bahan mata pelajaran, pendidik, peserta didik, lingkungan serta lainya dalam mencapai suatu tujuan didalam pedoman kurikulum tersebut. Koordinasi merupakan suatu hal yang memiliki tingkatan yang sangat penting, ini diartikan sebagai suatu cara untuk tidak saling salah paham antar system yang ada dalam konsep (dalam hal ini pembuat kebijakan) dengan pelaksana kebijakan tersebut (pendidikan dan lembaga yang melaksanakanya)
6.      Sebagai jembatan untuk mencapai suatu tujuan dari sebuah sistem pendidikan yang ditargetkan
Sebagai jembatan disini maksudnya bahwa organisasi kurikulum adalah suatu pedoman dari mata pelajaran yang akan ditempuh dalam suatu pendidikan. Jembatan disini berfungsi sebagai suatu jalan untuk menyatukan suatu system pendidikan yang tertuang dalam organisasi kurikulum dengan maksud supaya adanya pencapaian yang diharapkan baik secara kualitas maupun kuantitas.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Adapun yang dapat disimpulkan dari makalah ini adalah Organisasi kurikulum merupakan hal yang terpenting dalam mencapai tujuan pendidikan, oleh sebab itu pengorganisasian dalam kurikulum sangat diperlukan dan diharuskan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Melalui organisasi kurikulum ini, guru dan pengelola pendidikan akan memiliki gambaran yang jelas tentang tujuan program pendidikan, bahan ajar, tata urut dan cakupan materi, penyajian materi, serta peran guru dan murid dalam  rangkaian pembelajaran. Cara pengembang kurikulum mengorganisasikan kurikulum akan berkaitan pula dengan bentuk atau model kurikulum yang dianutnya.
Adapun cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan adalah dengan menyusun struktur program organisasi kurikulum yaitu struktur vertikal dan struktur horizontal. Struktur horizontal berkaitan dengan bagaimana bahan/mata pelajaran diorganisasikan/disusun dalam pola-pola tertentu. Adapun struktur vertikal berkaitan dengan sistem pelaksanaan kurikulum di sekolah.

B.     Saran

Adapu saran yang ingin disampaikan adalah :
1.      Kepada para pendidik harus mampu mengorganisasikan kurikulum sehingga tujuan pendidikan bisa dicapai;
2.      Kepada para calon pendidik/guru semoga bisa mengambil pengalaman dari makalah ini mengenai Organisasi Kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

http://zacky18.blogspot.com/2011/09/makalah-organisasi-kurikulum.html
Mulyasa, E. 2006.  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution. 1982. Asas-asas Kurikulum. Bandung: Jemmars.
Nurgiyantoro, Burhan. 1988.  Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah; Sebuah Pengantar Teoretis dan Pelaksanaan. Yogyakarta: BPFE.
 Sukmadinata, Nana Saodih. 2004.  Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Daftar Pustaka
http://goodwill-example.blogspot.com/



my photo :




























































[1] 4 Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di sekolah,(Jakarta: Sb Al gesindo, 2002)
52-54
 Suryo Subroto,Tat Laksana Kurikulum,(Jakarta: Ribeka Cipta, 2005), 2-3
 Muhammad Ali, Pengembangan Kurikulum diSekolah, (Bandung Sinar Baru, 2005),113

COPYRIGHT : ANTHOGOODWILL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar