Sabtu, 01 Desember 2012

Jurnal Penelitian : PENGARUH UMUR DAN PARITAS IBU BERSALIN TERHADAP PREEKLAMPSIA BERDASARKAN GEJALA KLINIK


JURNAL PENELITIAN


PENGARUH UMUR DAN PARITAS IBU BERSALIN TERHADAP PREEKLAMPSIA BERDASARKAN GEJALA KLINIK

Abstrak
Frekuensi preeklampsia untuk tiap negara berbeda-beda karena banyak faktor yang mempengaruhinya : jumlah primigravida, keadaan sosial ekonomi, perbedaan klimaterium dalam penentuan diagnosis, pada primigravida frekuensi preeklampsia lebih tinggi bila dibandingkan dengan multigravida, terutama primigravida muda. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paritas dan umur ibu bersalin terhadap preeklampsia berdasarkan gejala klinik di Rumah Sakit Umum Daerah ....
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hubungan. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin dan sampel sebanyak 66 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi sedangkan analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat.
Hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 50 responden (75,76 %) berumur 20 – 35 tahun, 60 responden (90,91 %) mengalami preeklampsia berat. Sedangkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai p = 0.742 atau lebih kecil dari nilai ά = 0,05 yang mengandung arti tidak ada pengaruh umur terhadap preeklampsia, dan hasil uji statistik dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa nilai p = 0.001 atau lebih besar dari nilai ά = 0,05 yang mengandung arti ada pengaurh paritas terhadap preeklampsia.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian dan literatur dalam mengatasi masalah preeklampsia yang dipengaruhi oleh paritas dan umur.

Latar Belakang
Berdasarkan gejala-gejala klinik pembagian pre-eklamsia dapat dibagi preeklamsia ringan dan preeklamsia berat, namun tidak berarti adanya dua penyakit yang jelas berbeda, sebab seringkali ditemukan penderita dengan preeklamsia ringan dapat mendadak mengalami kejang dan jatuh dalam koma (Saifuddin,A.B.,2009).
Kasus pre eklampsia berat di Rumah Sakit Umum Daerah ... pada tahun 2010 adalah sebanyak 99 kasus dari jumlah total kasus kebidanan sebanyak  2.208 kasus dan jumlah kematian sebanyak 2 kasus, disebabkan oleh eklampsia sebanyak 1 kasus dan  1 kasus disebabkan oleh penyakit lain.
Tahun 2011 (Periode Januari – Mei) kasus pre-eklamsia di Rumah Sakit Umum Daerah ... seluruhnya sebanyak 66 kasus, dimana sebanyak 19 kasus terjadi pada ibu primigravida dan ibu multigravida sebanyak 47 kasus, berdasarkan usia diketahui sebanyak 4 kasus berusia kurang dari 20 tahun, usia 20 – 35 tahun sebanyak 31 kasus, dan sebanyak 31 kasus berusia lebih dari 30 tahun. Sedangkan berdasarkan kejadian preeklampsia diketahui bahwa sebanyak 60 kasus merupakan preeklampsia berat dan 6 kasus adalah preeklampsia ringan.

Masalah
Bagaimanakah pengaruh umur dan paritas ibu bersalin terhadap preeklampsia berdasarkan gejala klinik di Rumah Sakit Umum Daerah ... ?

Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh umur dan paritas ibu bersalin terhadap preeklampsia berdasarkan gejala klinik di Rumah Sakit Umum Daerah ....

Kepustakaan
Paritas adalah keadaan wanita berkaitan dengan jumlah anak yang dilahirkan (Laksman, 2001). Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. Resiko pada paritas satu dapat ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan resiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan keluarga berencana. Sebagian kehamilan pada paritas kehamilan adalah tidak direncanakan (Prawirohardjo, 2002). Menurut BKKBN, jumlah anak yang baik adalah 2 orang dengan demikian pada keluarga yang mempunyai anak 2 orang akan lebih bisa memnuhi kecukupan makanannya dibandingkan dengan keluarga yang mempunyai anak lebih dari 2 orang. Umur adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk baik yang hidup maupun yang mati, misal, umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung (http://www.wikipedia.org/wiki.umur). Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa umur yang aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada umur di bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi daripada kematian maternal yang terjadi pada umur 20-29 tahun. Kematian maternal meningkat kembali sesudah umur 30-35 tahun (Prawirohardjo, 2002). Preeklampsia merupakan penyakit yang langsung disebabkan oleh kehamilan, sebab terjadinya belum jelas. Setelah perdarahan dan infeksi, preeklampsia merupakan penyebab kematian maternal dan perinatal paling penting dalam ilmu kebidanan. Karena itu diagnosa dini amatlah penting, yaitu mampu mengenali dan mengobati preeklampsia berat agar tidak lanjut menjadi eklampsia. Hal ini hanya bisa diketahui bila ibu hamil memeriksakan dirinya selama hamil. Jadi jelaslah bahwa pemeriksaan antenatal yang teratur sangat penting dalam upaya pencegahan preeklampsia berat.

Hasil Penelitian
Sebanyak 4 responden (6,06 %) adalah umur kurang dari 20 tahun, umur 20 – 35 tahun sebanyak 50 responden (75,76 %), dan umur lebih dari 35 tahun sebanyak 12 responden (18,18 %).
Sebanyak 39 responden (59,09 %) adalah primipara dan multipara sebanyak 27 responden (40,91 %).
Sebanyak 6 responden (9,09 %) adalah preeklampsia ringan dan berat sebanyak 60 responden (90,91 %).
Hasil uji Chi-square didapatkan nilai p = 0.0742, dimana Ho diterima jika nilai r value > a (0,05) yang berarti tidak ada pengaruh umur terhadap preeklampsia dan Ho ditolak jika nilai r value < a(0,05) yang berarti ada pengaruh umur terhadap preeklampsia sehingga dapat terlihat bahwa hasil uji statistik dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai p = 0.742 atau lebih besar dari nilai ά = 0,05 yang mengandung arti tidak ada pengaruh umur terhadap preeklampsia di Rumah Sakit Umum Daerah ....
Hasil uji Chi-square didapatkan nilai p = 0.033, dimana Ho diterima jika nilai r value > a (0,05) yang berarti ada hubungan paritas dengan preeklampsia dan Ho ditolak jika nilai r value < a (0,05) yang berarti ada pengaruh umur terhadap preeklampsia sehingga dapat terlihat bahwa hasil uji statistik dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai p = 0.001 atau lebih besar dari nilai ά = 0,05 yang mengandung arti ada pengaurh paritas terhadap preeklampsia di Rumah Sakit Umum Daerah .....

Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 20 – 35 tahun yaitu sebanyak 75,76 %). Umur pada usia ini merupakan usia yang aman untuk masalah reproduksi, sehingga diharapkan pada usia ini kejadian beresiko pada ibu bersalin tidak terjadi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah responden dengan paritas primipara yang berarti bahwa responden pernah melahirkan anak 1 kali. Pada paritas primipara ini merupakan paritas yang beresiko. Hal ini sesuai dengan pendapat Wiknjosastro (2002) bahwa paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami preeklampsia berat. Kejadian ini harus diatas agar tidak terjadi masalah yang lebih beresiko. Menurut Mochtar (2001) bahwa preeklamsi merupakan penyakit yang langsung disebabkan oleh kehamilan, sebab terjadinya belum jelas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur dalam penelitian ini tidak berhubungan dengan preeklampsia. Hasil penelitian ini berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Wiknjosastro (2007) bahwa preeklampsia disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : Primigravida, Distensi rahim yang berlebihan, hidramnion, hamil ganda, mola hidatidosa, penyakit yang menyertai hamil : diabetes melitus, kegemukan, umur ibu di atas 35 tahun, dan pre eklamsi berkisar antara 3 % sampai 5 % dari kehamilan yang dirawat.
Berdasarkan hasil penelitian maka sebaiknya ibu primipara menjaga kondisi kesehatannya untuk mencegah terjadinya preeklampsia pada ibu. Selain itu ibu juga diharapkan sering melakukan konseling / bertanya kepada tenaga kesehatan tentang preeklampsia ketika melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan di sarana kesehatan sehingga ibu mempunyai pemahaman yang baik tentang preeklampsia untuk mencegah terjadinya preeklampsia pada ibu.

Kesimpulan dan Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian dan literatur dalam mengatasi masalah preeklampsia yang dipengaruhi oleh paritas dan umur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar