JURNAL PENELITIAN
PENGARUH UMUR DAN
PARITAS IBU BERSALIN TERHADAP
PREEKLAMPSIA BERDASARKAN GEJALA KLINIK
Abstrak
Frekuensi preeklampsia untuk tiap negara
berbeda-beda karena banyak faktor yang mempengaruhinya : jumlah primigravida,
keadaan sosial ekonomi, perbedaan klimaterium dalam penentuan diagnosis, pada
primigravida frekuensi preeklampsia lebih tinggi bila dibandingkan dengan
multigravida, terutama primigravida muda. Adapun tujuan dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh paritas dan umur ibu bersalin terhadap
preeklampsia berdasarkan gejala klinik di Rumah Sakit Umum Daerah ....
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
hubungan. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin dan sampel sebanyak 66
responden. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi sedangkan analisa data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat.
Hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 50
responden (75,76 %) berumur 20 – 35 tahun, 60 responden (90,91 %) mengalami
preeklampsia berat. Sedangkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai p =
0.742 atau lebih kecil dari nilai ά = 0,05 yang mengandung arti tidak ada
pengaruh umur terhadap preeklampsia, dan hasil uji statistik dalam penelitian
ini juga menunjukkan bahwa nilai p = 0.001 atau lebih besar dari nilai ά = 0,05 yang mengandung arti ada pengaurh
paritas terhadap preeklampsia.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
bahan kajian dan literatur dalam mengatasi masalah preeklampsia yang
dipengaruhi oleh paritas dan umur.
Latar
Belakang
Berdasarkan gejala-gejala klinik pembagian
pre-eklamsia dapat dibagi preeklamsia ringan dan preeklamsia berat, namun tidak
berarti adanya dua penyakit yang jelas berbeda, sebab seringkali ditemukan
penderita dengan preeklamsia ringan dapat mendadak mengalami kejang dan jatuh
dalam koma (Saifuddin,A.B.,2009).
Kasus pre eklampsia berat di Rumah Sakit Umum
Daerah ... pada tahun 2010 adalah sebanyak 99 kasus dari jumlah total kasus
kebidanan sebanyak 2.208
kasus dan jumlah kematian sebanyak 2 kasus, disebabkan oleh eklampsia sebanyak
1 kasus dan 1 kasus
disebabkan oleh penyakit lain.
Tahun 2011 (Periode Januari – Mei) kasus
pre-eklamsia di Rumah Sakit Umum Daerah ... seluruhnya sebanyak 66 kasus,
dimana sebanyak 19 kasus terjadi pada ibu primigravida dan ibu multigravida
sebanyak 47 kasus, berdasarkan usia diketahui sebanyak 4 kasus berusia kurang
dari 20 tahun, usia 20 – 35 tahun sebanyak 31 kasus, dan sebanyak 31 kasus
berusia lebih dari 30 tahun. Sedangkan berdasarkan kejadian preeklampsia
diketahui bahwa sebanyak 60 kasus merupakan preeklampsia berat dan 6 kasus
adalah preeklampsia ringan.
Masalah
Bagaimanakah pengaruh umur dan paritas ibu
bersalin terhadap preeklampsia berdasarkan gejala klinik di Rumah Sakit Umum
Daerah ... ?
Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh
umur dan paritas ibu bersalin terhadap preeklampsia berdasarkan gejala klinik
di Rumah Sakit Umum Daerah ....
Kepustakaan
Paritas adalah keadaan wanita berkaitan dengan
jumlah anak yang dilahirkan (Laksman, 2001). Lebih
tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. Resiko pada paritas satu dapat
ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan resiko pada paritas
tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan keluarga berencana. Sebagian
kehamilan pada paritas kehamilan adalah tidak direncanakan (Prawirohardjo,
2002). Menurut BKKBN, jumlah anak
yang baik adalah 2 orang dengan demikian pada keluarga yang mempunyai anak 2
orang akan lebih bisa memnuhi kecukupan makanannya dibandingkan dengan keluarga
yang mempunyai anak lebih dari 2 orang. Umur adalah satuan waktu yang mengukur waktu
keberadaan suatu benda atau makhluk baik yang hidup maupun yang mati, misal,
umur manusia dikatakan lima
belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung (http://www.wikipedia.org/wiki.umur).
Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa umur yang aman untuk kehamilan
dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan
melahirkan pada umur di bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi daripada
kematian maternal yang terjadi pada umur 20-29 tahun. Kematian maternal
meningkat kembali sesudah umur 30-35 tahun (Prawirohardjo, 2002). Preeklampsia merupakan penyakit
yang langsung disebabkan oleh kehamilan, sebab terjadinya belum jelas. Setelah
perdarahan dan infeksi, preeklampsia merupakan penyebab kematian maternal dan
perinatal paling penting dalam ilmu kebidanan. Karena itu diagnosa dini amatlah
penting, yaitu mampu mengenali dan mengobati preeklampsia berat agar tidak
lanjut menjadi eklampsia. Hal ini hanya bisa diketahui bila ibu hamil memeriksakan
dirinya selama hamil. Jadi jelaslah bahwa pemeriksaan antenatal yang teratur
sangat penting dalam upaya pencegahan preeklampsia berat.
Hasil Penelitian
Sebanyak 4 responden (6,06 %) adalah umur
kurang dari 20 tahun, umur 20 – 35 tahun sebanyak 50 responden (75,76 %), dan
umur lebih dari 35 tahun sebanyak 12 responden (18,18 %).
Sebanyak 39 responden (59,09 %) adalah
primipara dan multipara sebanyak 27
responden (40,91 %).
Sebanyak 6 responden (9,09 %) adalah
preeklampsia ringan dan berat sebanyak 60
responden (90,91 %).
Hasil uji Chi-square didapatkan nilai p =
0.0742, dimana Ho diterima jika nilai r value > a (0,05)
yang berarti tidak ada pengaruh umur terhadap preeklampsia dan Ho ditolak jika
nilai r value < a(0,05) yang berarti ada pengaruh umur
terhadap preeklampsia sehingga dapat terlihat bahwa hasil uji statistik dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa nilai p = 0.742 atau lebih besar dari nilai ά
= 0,05 yang mengandung arti tidak ada pengaruh umur terhadap preeklampsia di
Rumah Sakit Umum Daerah ....
Hasil uji Chi-square didapatkan nilai p =
0.033, dimana Ho diterima jika nilai r value > a (0,05)
yang berarti ada hubungan paritas dengan preeklampsia dan Ho ditolak jika nilai r value
< a (0,05) yang berarti ada pengaruh umur
terhadap preeklampsia sehingga dapat terlihat bahwa hasil uji statistik dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa nilai p = 0.001 atau lebih besar dari nilai ά
= 0,05 yang mengandung arti ada pengaurh paritas terhadap preeklampsia di Rumah
Sakit Umum Daerah .....
Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian
besar responden berusia 20 – 35 tahun yaitu sebanyak 75,76 %). Umur pada usia
ini merupakan usia yang aman untuk masalah reproduksi, sehingga diharapkan pada
usia ini kejadian beresiko pada ibu bersalin tidak terjadi. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah responden dengan paritas
primipara yang berarti bahwa responden pernah melahirkan anak 1 kali. Pada
paritas primipara ini merupakan paritas yang beresiko. Hal ini sesuai dengan
pendapat Wiknjosastro (2002) bahwa paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3)
mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih
tinggi kematian maternal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden mengalami preeklampsia berat. Kejadian ini harus diatas agar tidak
terjadi masalah yang lebih beresiko. Menurut Mochtar (2001) bahwa preeklamsi
merupakan penyakit yang langsung disebabkan oleh kehamilan, sebab terjadinya
belum jelas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur
dalam penelitian ini tidak berhubungan dengan preeklampsia. Hasil penelitian
ini berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Wiknjosastro (2007) bahwa
preeklampsia disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : Primigravida, Distensi
rahim yang berlebihan, hidramnion, hamil ganda, mola hidatidosa, penyakit yang
menyertai hamil : diabetes melitus, kegemukan, umur ibu di atas 35 tahun, dan
pre eklamsi berkisar antara 3 % sampai 5 % dari kehamilan yang dirawat.
Berdasarkan hasil penelitian maka sebaiknya ibu
primipara menjaga kondisi kesehatannya untuk mencegah terjadinya preeklampsia
pada ibu. Selain itu ibu juga diharapkan sering melakukan konseling / bertanya
kepada tenaga kesehatan tentang preeklampsia ketika melakukan kunjungan
pemeriksaan kehamilan di sarana kesehatan sehingga ibu mempunyai pemahaman yang
baik tentang preeklampsia untuk mencegah terjadinya preeklampsia pada ibu.
Kesimpulan
dan Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
bahan kajian dan literatur dalam mengatasi masalah preeklampsia yang
dipengaruhi oleh paritas dan umur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar